Jika kucuri selendangnya,
barangkali kuambil juga hati-nya.
aku lah jaka tarub,
pemuda desa yang kelak beristri dedari.
siapa sangka aku beruntung sangat berburu siang itu.
mengendap-endap menyusur hutan,
kujumpai dedari-dedari bertelanjang,
membasuh diri sedemikian rupa.
jangan salahkan hamba o dewata,
jika hati ini lalu berhasrat.
aku lah jaka tarub,
yang disudut hutan,
diam-diam membayangkan senggama.
sampai kami berkawin,
sampai dedariku berjanin,
ribuan purnama kusembunyikan selendang itu di antara tumpukan padi.
hingga terkutuklah tangan ini di suatu siang yang membuka periuk nasi tanpa sengaja.
menyingkap sebutir padi yang ditanak berikat mantra,
lalu memupus sakti.
kini dedari-ku memasak layaknya perempuan desa biasa,
sampai beras minipis,
sampai akhirnya selendang itu berjodoh kembali.
dedariku pulang ke khayangan. dengan hati hancur karena dusta menahun-ku.
akulah jaka tarub,
yang akhirnya tanpa kekasih....
*dedari = bidadari
Rabu, Desember 09, 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
ihiks ihiks..
Posting Komentar