lewat pena yang menari malu-malu,
aku menulis kerinduan.
dengan kesyahduan hati
lewat bisik yang terlantun perlahan
aku menyebut namamu..
" Jika kembali ke realitas menjauhkanku darimu, kembalikan saja botol anggur itu, aku ingin mabuk semalam lagi..."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar