aku rindu pada mata teduh itu,
dan ingin berbaring sejenak disana.
mengagumi kecemerlangannya,
di antara sepoi-sepoi angin.
aku rindu pada mata teduh itu,
dan ingin berbaring sejenak disana.
menikmati kesyahduannya,
di antara dengung suara kumbang.
aku rindu pada mata teduh itu,
dan ingin berbaring sejenak disana.
lalu berkhayal untuk melukiskan keindahannya dengan ribuan kata yang berserakan,
antara mataku dan matanya yang teduh itu...
catatan di antara coretan ide, juni 2012.
untuk andin.
Selasa, Juli 03, 2012
Selasa, April 17, 2012
syair rindu
di ujung langit yang makin kelam,
antara derik binatang malam dan desir-desir angin,
kulempar sepotong rindu yang belum selesai,
untuk perempuan terkasihku,
yang bersinar di antara bintang-bintang,
kamu...
antara derik binatang malam dan desir-desir angin,
kulempar sepotong rindu yang belum selesai,
untuk perempuan terkasihku,
yang bersinar di antara bintang-bintang,
kamu...
Minggu, Februari 26, 2012
syair rindu
dengan kerendahan hati,
lewat pena yang menari malu-malu,
aku menulis kerinduan.
dengan kesyahduan hati
lewat bisik yang terlantun perlahan
aku menyebut namamu..
Rabu, Februari 22, 2012
ketemu kamu
tak ada syarat kuminta,
dari kekasih yang kunanti dua putaran purnama.
hanya melepas rindu,
bertaut lewat lembut pelukannya.
rela pun kukorbankan senja,
demi kecupnya yang memberi bentuk bibir paling sempurna
di bibirku....
sanur, februari 2012
Jumat, November 26, 2010
Aku bukan kekasih yang baik, maaf.
aku bukan kekasih yang baik, maaf,
karena membiarkan angin menderu tubuhmu,
sebab hanya bisa kuantarkan kau dengan sepeda motor dan bukan mobil.
aku bukan kekasih yang baik, maaf,
karena hanya mengajakmu makan malam di warung pinggir jalan,
dan bukan di restoran itali atau perancis.
aku bukan kekasih yang baik, maaf,
karena tidak bisa menemanimu chatting tiap saat,
sebab hapeku jadul dan bukan blackberry atau i-phone.
aku bukan kekasih yang baik, maaf,
karena hanya mengajakmu berakhir pekan ke pantai,
dan bukan ke luar negeri.
aku bukan kekasih yang baik, maaf,
karena hanya mengajakmu singgah ke rumah kontrakan,
dan bukan apartement atau real estate.
aku bukan kekasih yang baik, maaf,
karena tidak bisa memahami ceritamu,
dan menghapus air mata itu.
aku bukan kekasih yang baik, maaf,
karena membuatmu malu mengenalkanku sebagai kekasih,
sebab derajat kita tidak berimbang.
aku bukan kekasih yang baik, maaf,
karena tidak bisa membawamu dekat dengan tuhan,
sebab iman dan pemahaman agamaku tidak cukup tinggi.
aku bukan kekasih yang baik, maaf,
karena hanya mengajakmu nonton pengamen jalanan,
dan bukan penyanyi top di cafe.
aku bukan kekasih yang baik, maaf,
karena hanya memberi kado sebuah buku untuk ulang tahunmu,
dan bukan mawar atau cincin atau sebuah macbook baru.
aku bukan kekasih yang baik, maaf,
karena membiarkanmu kehujanan,
sebab jas hujanku sobek.
aku bukan kekasih yang baik, maaf,
karena hanya mengucapkan hari jadi lewat pesan singkat dan telpon,
dan tidak disertai hadiah.
aku bukan kekasih yang baik, maaf,
karena tidak memberimu cukup perhatian,
dan tidak selalu ada.
aku bukan kekasih yang baik, maaf,
karena hanya mengecupmu di dahi dan di bibir,
tapi tidak banyak memberi pelukan.
aku bukan kekasih yang baik, maaf,
karena tidak bisa membuatmu untuk selalu merindu dan cemburu.
aku bukan kekasih yang baik, maaf,
karena tidak banyak menanyakan kabarmu hari ini,
memberi ucapan selamat malam dan i love you.
aku bukan kekasih yang baik, maaf,
karena hanya menyuguhkan bir untuk perayaan istimewa,
dan bukan anggur.
aku bukan kekasih yang baik, maaf,
karena tidak bisa memberimu nasihat bijak,
sebab kedewasaanku prematur.
aku bukan kekasih yang baik, maaf,
kerena tidak melarangmu merokok sampai asma-mu kumat.
aku bukan kekasih yang baik, maaf,
karena tidak menemanimu ke salon atau berbelanja,
sebab penampilanmu anggun dan aku berantakan.
aku bukan kekasih yang baik, maaf,
karena membuatmu pulang pagi seorang diri dari pesta.
aku bukan kekasih yang baik, maaf,
karena tidak dapat membantumu keluar dari masa lalu,
sebab aku tidak sesuai harapanmu.
aku bukan kekasih yang baik, maaf,
karena membiarkanmu mabuk seorang diri.
aku bukan kekasih yang baik, maaf,
karena tidak membuatmu tertawa,
tapi justru menangis dan aku tak tahu.
aku bukan kekasih yang baik, maaf,
karena banyak kubatalkan janji,
dan aku lupa minta maaf.
aku bukan kekasih yang baik, maaf,
karena sering kuacuhkan kau,
dan aku tidak peduli.
aku bukan kekasih yang baik, maaf,
karena tidak bisa menjaga perasaan,
dan memperlakukanmu lebih istimewa.
aku bukan kekasih yang baik, maaf,
karena itu aku pantas ditinggalkan,
dan dilupakan...
29 november. senin yang biasa saja...
karena membiarkan angin menderu tubuhmu,
sebab hanya bisa kuantarkan kau dengan sepeda motor dan bukan mobil.
aku bukan kekasih yang baik, maaf,
karena hanya mengajakmu makan malam di warung pinggir jalan,
dan bukan di restoran itali atau perancis.
aku bukan kekasih yang baik, maaf,
karena tidak bisa menemanimu chatting tiap saat,
sebab hapeku jadul dan bukan blackberry atau i-phone.
aku bukan kekasih yang baik, maaf,
karena hanya mengajakmu berakhir pekan ke pantai,
dan bukan ke luar negeri.
aku bukan kekasih yang baik, maaf,
karena hanya mengajakmu singgah ke rumah kontrakan,
dan bukan apartement atau real estate.
aku bukan kekasih yang baik, maaf,
karena tidak bisa memahami ceritamu,
dan menghapus air mata itu.
aku bukan kekasih yang baik, maaf,
karena membuatmu malu mengenalkanku sebagai kekasih,
sebab derajat kita tidak berimbang.
aku bukan kekasih yang baik, maaf,
karena tidak bisa membawamu dekat dengan tuhan,
sebab iman dan pemahaman agamaku tidak cukup tinggi.
aku bukan kekasih yang baik, maaf,
karena hanya mengajakmu nonton pengamen jalanan,
dan bukan penyanyi top di cafe.
aku bukan kekasih yang baik, maaf,
karena hanya memberi kado sebuah buku untuk ulang tahunmu,
dan bukan mawar atau cincin atau sebuah macbook baru.
aku bukan kekasih yang baik, maaf,
karena membiarkanmu kehujanan,
sebab jas hujanku sobek.
aku bukan kekasih yang baik, maaf,
karena hanya mengucapkan hari jadi lewat pesan singkat dan telpon,
dan tidak disertai hadiah.
aku bukan kekasih yang baik, maaf,
karena tidak memberimu cukup perhatian,
dan tidak selalu ada.
aku bukan kekasih yang baik, maaf,
karena hanya mengecupmu di dahi dan di bibir,
tapi tidak banyak memberi pelukan.
aku bukan kekasih yang baik, maaf,
karena tidak bisa membuatmu untuk selalu merindu dan cemburu.
aku bukan kekasih yang baik, maaf,
karena tidak banyak menanyakan kabarmu hari ini,
memberi ucapan selamat malam dan i love you.
aku bukan kekasih yang baik, maaf,
karena hanya menyuguhkan bir untuk perayaan istimewa,
dan bukan anggur.
aku bukan kekasih yang baik, maaf,
karena tidak bisa memberimu nasihat bijak,
sebab kedewasaanku prematur.
aku bukan kekasih yang baik, maaf,
kerena tidak melarangmu merokok sampai asma-mu kumat.
aku bukan kekasih yang baik, maaf,
karena tidak menemanimu ke salon atau berbelanja,
sebab penampilanmu anggun dan aku berantakan.
aku bukan kekasih yang baik, maaf,
karena membuatmu pulang pagi seorang diri dari pesta.
aku bukan kekasih yang baik, maaf,
karena tidak dapat membantumu keluar dari masa lalu,
sebab aku tidak sesuai harapanmu.
aku bukan kekasih yang baik, maaf,
karena membiarkanmu mabuk seorang diri.
aku bukan kekasih yang baik, maaf,
karena tidak membuatmu tertawa,
tapi justru menangis dan aku tak tahu.
aku bukan kekasih yang baik, maaf,
karena banyak kubatalkan janji,
dan aku lupa minta maaf.
aku bukan kekasih yang baik, maaf,
karena sering kuacuhkan kau,
dan aku tidak peduli.
aku bukan kekasih yang baik, maaf,
karena tidak bisa menjaga perasaan,
dan memperlakukanmu lebih istimewa.
aku bukan kekasih yang baik, maaf,
karena itu aku pantas ditinggalkan,
dan dilupakan...
29 november. senin yang biasa saja...
Selasa, November 02, 2010
Hatinya tak pernah benar-benar tinggal di sini
Hatinya tak pernah benar-benar tinggal di sini,
cuma sekedar berteduh dari gerimis hujan,
lalu kembali berkelana.
hatinya tak pernah benar-benar tinggal di sini,
hanya menepi dari teriknya mentari,
lalu pergi lagi menjelang senja.
hatinya tak pernah benar-benar tinggal di sini,
hanya mencari ketenangan sesaat dari bisingnya dunia,
lalu kembali berlari.
tempatnya bersemayam ada di balik awan,
menjulang di antara tebing-tebing gunung,
dimana bintang, bulan dan langit serumpun dengannya.
hatinya tak pernah benar-benar tinggal di sini,
tapi ada kenangan yang akan selalu membekas,
pada gubuk reyot tempat dia singgah dulu...
terima-kasih. maaf telah memaksamu singgah di hatiku.
cuma sekedar berteduh dari gerimis hujan,
lalu kembali berkelana.
hatinya tak pernah benar-benar tinggal di sini,
hanya menepi dari teriknya mentari,
lalu pergi lagi menjelang senja.
hatinya tak pernah benar-benar tinggal di sini,
hanya mencari ketenangan sesaat dari bisingnya dunia,
lalu kembali berlari.
tempatnya bersemayam ada di balik awan,
menjulang di antara tebing-tebing gunung,
dimana bintang, bulan dan langit serumpun dengannya.
hatinya tak pernah benar-benar tinggal di sini,
tapi ada kenangan yang akan selalu membekas,
pada gubuk reyot tempat dia singgah dulu...
terima-kasih. maaf telah memaksamu singgah di hatiku.
Senin, Oktober 25, 2010
Rinduku pada gerimis
Dan aku jadi rindu pada gerimis hujan,
yang jatuh satu per satu,
di sudut senja.
aroma tanah basah,
bunga-bunga akasia yang berserakan,
lalu dingin angin setelahnya.
dan aku jadi rindu pada gerimis hujan,
yang jatuh satu per satu,
berima cerita di antara teguk minuman hangat,
tawa yang mendera,
dan langit yang semakin gelap.
aku rindu pada gerimis itu,
yang jatuh satu per satu,
jauh ke dasar hati...
untuk jambul
yang jatuh satu per satu,
di sudut senja.
aroma tanah basah,
bunga-bunga akasia yang berserakan,
lalu dingin angin setelahnya.
dan aku jadi rindu pada gerimis hujan,
yang jatuh satu per satu,
berima cerita di antara teguk minuman hangat,
tawa yang mendera,
dan langit yang semakin gelap.
aku rindu pada gerimis itu,
yang jatuh satu per satu,
jauh ke dasar hati...
untuk jambul
Langganan:
Postingan (Atom)