Ada satu sudut di hatiku,
tersamar dalam labirin-labirin kecil.
aku menyebutnya beranda.
berandaku adalah ruang tanpa sekat.
lepas dan lapang,
hingga angin leluasa mengantar namamu datang dan pergi,
dan kenangan berhembus sesukanya.
lantai kayu dan tikar menjadi alas peraduan,
tempat dimana kita muntahkan cerita dan tawa.
dengan lirikan nakal dan segelas kopi susu hangat,
sepanjang malam
lampu minyak memancar sendu ditengah ruang.
cahaya-nya menyibak kecantikanmu,
wajah dewi malam yang bisa kulihat dengan mata telanjang.
hingga bulan pun mengadu pada bintang.
malam ini kembali kunanti hadirmu,
dengan segelas kopi susu hangat.
riuhkan berandaku, semalam lagi...
untuk kamu, dimana cerita dan mimpi tak pernah selesai...
Kamis, Juli 10, 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar