hatimu dan penasaranku
antara rindu dan tetapan hati
romantisme akan hadirmu dan keberadaannya
tapi semua bukan tentang masa lalu dan masa kini
hatimu dan penasaranku
antara sesal dan asmara tertahan
hangat pelukanmu dan genggam tangannya
tapi semua bukan tentang siapa merayu dan siapa tergoda
hatimu dan penasaranku
antara janji dan cumbu mesra
berkelit cerita dusta dan main hati
ijinkan Tuhan,
biarkan aku selingkuh kali ini....
Jumat, Mei 30, 2008
Kamis, Mei 29, 2008
Rabu, Mei 28, 2008
Hanya aku
biar saja kamu muntah,
untuk semua rayuan kosong-ku.
silahkan tutup telingamu,
tapi mulutku tak kan berhenti.
semua tentang senja,
semua tentang bunga,
dan pujian setinggi langit
keluarkan semua penolakanmu,
meski sesaat pun tak kan kuhiraukan.
karena untukmu, hanya akan ada aku...
untuk semua rayuan kosong-ku.
silahkan tutup telingamu,
tapi mulutku tak kan berhenti.
semua tentang senja,
semua tentang bunga,
dan pujian setinggi langit
keluarkan semua penolakanmu,
meski sesaat pun tak kan kuhiraukan.
karena untukmu, hanya akan ada aku...
Selasa, Mei 27, 2008
Posesif #2
jika senandung tak lagi merdu,
masihkah hati ingin berdendang...?
seperti senyum yang kembali hadir,
saat rasa semakin mengabur
adakah rindu kini berarti...?
meski pelukmu enggan kulepas.
masihkah hati ingin berdendang...?
seperti senyum yang kembali hadir,
saat rasa semakin mengabur
adakah rindu kini berarti...?
meski pelukmu enggan kulepas.
Senin, Mei 26, 2008
Before you fall asleep
" nighty nite dear....."
(tanpa belaian, tanpa kecupan. sungguh aku benci malam, yang sesaat meraihmu, dari genggamanku....)
(tanpa belaian, tanpa kecupan. sungguh aku benci malam, yang sesaat meraihmu, dari genggamanku....)
Minggu, Mei 25, 2008
Sabtu, Mei 24, 2008
Penasaran
saat semuanya kembali sunyi,
apa yang tersisa untukku..?
selain sepenggal senyum.
tanpa berita,
tanpa balasan
sungguh,
aku mati kutu penasaran...
apa yang tersisa untukku..?
selain sepenggal senyum.
tanpa berita,
tanpa balasan
sungguh,
aku mati kutu penasaran...
Jumat, Mei 23, 2008
Candu malam
perempuan dalam jangkauan...
harusnya kudekap saja engkau malam itu,
agar hangat tubuhmu mengalir padaku.
tak peduli aroma anggur berhembus dari mulutmu,
sebab rayuan tak lagi mewakili,
dan cumbu tak bernyali kuhantarkan.
lekas.., lekas baca tanda dan gelagatku...!!!!
katakan saja " YA " dan serahkan hatimu setelahnya.
aku benci menunggu.
kamu candu, kamu tahu itu...
hatten wine, tepi kolam, pukul dua dini hari
harusnya kudekap saja engkau malam itu,
agar hangat tubuhmu mengalir padaku.
tak peduli aroma anggur berhembus dari mulutmu,
sebab rayuan tak lagi mewakili,
dan cumbu tak bernyali kuhantarkan.
lekas.., lekas baca tanda dan gelagatku...!!!!
katakan saja " YA " dan serahkan hatimu setelahnya.
aku benci menunggu.
kamu candu, kamu tahu itu...
hatten wine, tepi kolam, pukul dua dini hari
Rindu biru
bayang ragu.
bayang sendu.
meninggalkan satu jejak kenangan,
membekas pada pasir-pasir waktu,
membiru rindu...
kata ragu.
kata sendu.
membahasakan kembali bait makna,
membekas pada hembus-hembus angin,
membiru syahdu...
tangis ragu.
tangis sendu.
mengurai hangat titik airmata,
membekas pada embun-embun pagi,
membiru haru...
hati ragu.
hati sendu.
membaca isyarat dari keteguhan hati,
membekas pada ruang-ruang jiwa,
membiru rindu,
selalu...
bayang sendu.
meninggalkan satu jejak kenangan,
membekas pada pasir-pasir waktu,
membiru rindu...
kata ragu.
kata sendu.
membahasakan kembali bait makna,
membekas pada hembus-hembus angin,
membiru syahdu...
tangis ragu.
tangis sendu.
mengurai hangat titik airmata,
membekas pada embun-embun pagi,
membiru haru...
hati ragu.
hati sendu.
membaca isyarat dari keteguhan hati,
membekas pada ruang-ruang jiwa,
membiru rindu,
selalu...
Bukan tentang yang lain
lalu pada bintang aku ceritakan kisah,
bukan tentangnya,
bukan tentangku,
tapi kamu.
riuh menawan saat pagi dan senja,
membatasi derajat gerak dan tatapan.
aroma tubuh yang mengikatku pada akar-akar rindu.
bersandar pada dinding-dinding bisu,
sesaat menjangkau hening.
hingga inderaku mengarah pada satu titik rasa.
bukan padanya,
bukan padaku,
tapi kamu.
untukmu keseribu kalinya,
aku rindu romantisme...
bukan tentangnya,
bukan tentangku,
tapi kamu.
riuh menawan saat pagi dan senja,
membatasi derajat gerak dan tatapan.
aroma tubuh yang mengikatku pada akar-akar rindu.
bersandar pada dinding-dinding bisu,
sesaat menjangkau hening.
hingga inderaku mengarah pada satu titik rasa.
bukan padanya,
bukan padaku,
tapi kamu.
untukmu keseribu kalinya,
aku rindu romantisme...
Jika hatimu batu
jika hatimu adalah batu dan bukannya bunga,
aku inginkan tegar di samping karang,
menantang gulungan ombak, berdesir dan memecah angin,
bukan gemerlap warna-warni.
jika hatimu adalah batu dan bukannya bunga,
aku tatahkan tautan kata,
merangkai semua cerita yang pernah aku ingat,
bukan aroma wewangian.
jika hatimu adalah batu dan bukannya bunga,
aku tertawakan waktu,
untuk kerja keras membuatnya rapuh,
bukan me-layukan.
dan jika hatimu adalah batu dan bukannya bunga,
lebih mudah bagiku memahaminya...
aku inginkan tegar di samping karang,
menantang gulungan ombak, berdesir dan memecah angin,
bukan gemerlap warna-warni.
jika hatimu adalah batu dan bukannya bunga,
aku tatahkan tautan kata,
merangkai semua cerita yang pernah aku ingat,
bukan aroma wewangian.
jika hatimu adalah batu dan bukannya bunga,
aku tertawakan waktu,
untuk kerja keras membuatnya rapuh,
bukan me-layukan.
dan jika hatimu adalah batu dan bukannya bunga,
lebih mudah bagiku memahaminya...
Posesif
perlukah aku ikat kamu...?
dengan seutas tambang dan rantai kapal..?
pada pohon besar di tengah lapang,
hingga kamu tak lagi bisa berlari,
sebab mengejarmu selalu membuatku sakit hati...
dengan seutas tambang dan rantai kapal..?
pada pohon besar di tengah lapang,
hingga kamu tak lagi bisa berlari,
sebab mengejarmu selalu membuatku sakit hati...
Diantara dua hati
teruntuk penguasa romansa,
pembaca semua kata dan makna asmara.
demi keberanian yang selama ini tertahan,
bantu aku memilih,
agar dapat kusampaikan maksud hatiku ke hatinya,
dengan bahasa-mu.
dengan restu-mu...
pembaca semua kata dan makna asmara.
demi keberanian yang selama ini tertahan,
bantu aku memilih,
agar dapat kusampaikan maksud hatiku ke hatinya,
dengan bahasa-mu.
dengan restu-mu...
Teluh
biar kumantrai tidur lelapmu nanti malam,
balas dendamku untuk acuh senyummu hari ini.
agar kembali kamu memujaku esok hari,
dengan rindu palsu,
dan gairah semu...
balas dendamku untuk acuh senyummu hari ini.
agar kembali kamu memujaku esok hari,
dengan rindu palsu,
dan gairah semu...
Kelu
bertanya otak kepada hati :
"apa yang terputus diantara kita, saat romantisme jadi topik utama..?"
hati membalas :
"entahlah,bagiku itu seperti tersayat belati imajiner. kerena setelahnya aku terguncang hebat dan kamu kehilangan logika...."
"apa yang terputus diantara kita, saat romantisme jadi topik utama..?"
hati membalas :
"entahlah,bagiku itu seperti tersayat belati imajiner. kerena setelahnya aku terguncang hebat dan kamu kehilangan logika...."
Kamis, Mei 22, 2008
Perempuan-ku
terkasih perempuanku,
cahaya malam temaram,
saat kesunyian rekatkan rindu,
untuk hangatkan tubuh dari desir angin.
dirimu sandaran lelap.
beriring tembang merdu dan desah nafas.
lintaskan citra di ujung mimpi,
hingga pagi kembali menyapa.
dan mata saling menatap,
lalu kukecup kening itu.
demi Tuhan,
aku jatuh cinta....
cahaya malam temaram,
saat kesunyian rekatkan rindu,
untuk hangatkan tubuh dari desir angin.
dirimu sandaran lelap.
beriring tembang merdu dan desah nafas.
lintaskan citra di ujung mimpi,
hingga pagi kembali menyapa.
dan mata saling menatap,
lalu kukecup kening itu.
demi Tuhan,
aku jatuh cinta....
Candu
bagiku, kamu itu candu.
meretas dalam nadi, meminta untuk terus diberi asupan
seperti candu,
kamu menjebakku pada kenikmatan imajiner
hal-hal semu yang diterjemahkan nyata oleh isi otakku
aku hilang kendali dan rasa
padaku hanya kembali kamu
sungguh aku benci itu.
meski pada titik himpitan masa,
ada rindu untuk keberadaanmu....
meretas dalam nadi, meminta untuk terus diberi asupan
seperti candu,
kamu menjebakku pada kenikmatan imajiner
hal-hal semu yang diterjemahkan nyata oleh isi otakku
aku hilang kendali dan rasa
padaku hanya kembali kamu
sungguh aku benci itu.
meski pada titik himpitan masa,
ada rindu untuk keberadaanmu....
Tentang pengakuan
ssttttt....!!!
tatap mataku,
dan dengarkan sejenak.
karena aku hanya akan mengatakannya sekali,
seperti hujan mencumbu pasir :
tatap mataku,
dan dengarkan sejenak.
karena aku hanya akan mengatakannya sekali,
seperti hujan mencumbu pasir :
" untukku, kamu sempurna...
tak dapat kuingkari senyum dan tutur kata.
maaf jika kata terpaksa terucap,
karena jatuh hati padamu, diluar kendaliku... "
Langganan:
Postingan (Atom)