bagiku, kamu itu candu.
meretas dalam nadi, meminta untuk terus diberi asupan
seperti candu,
kamu menjebakku pada kenikmatan imajiner
hal-hal semu yang diterjemahkan nyata oleh isi otakku
aku hilang kendali dan rasa
padaku hanya kembali kamu
sungguh aku benci itu.
meski pada titik himpitan masa,
ada rindu untuk keberadaanmu....
Kamis, Mei 22, 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar