Sabtu, Maret 28, 2009

Main api, main hati

Hati-hati main api,

terbakar hatimu nanti.


berapi-api main hati,

meleleh hatimu nanti.


barmain api dalam hati,

sampai retas nanti serupa arang. sia-sia. lalu mati...

Selasa, Maret 24, 2009

Di rumah Tuhan

Kuketuk gerbang surga tiga kali,

"permisi, apakah Tuhan sedang ada di rumah....??"

samar-samar di kejauhan, kulihat Tuhan tersenyum.
berlari-lari, Dia datang menyambutku...

untuk sang maha seni, aku rindu.

Kamis, Maret 19, 2009

Wajahku di balik awan

Ku ambil sejumput awan,
dibaliknya kan kusembunyikan wajahku,
sebab ia memerah merona.

denganmu, membuatku serasa telanjang...

thanks for the warm hugs, dear..

Rabu, Maret 18, 2009

Santap malam

Kusajikan hatiku dalam nampan,
siapa tahu kamu berminat jadikan makan malam.

tapi jangan simpan terlalu lama,
sebab hatiku mudah membusuk.

habiskan malam ini, jangan sisakan.

atau lemparkan saja ke tempat sampah,
biar anjing-anjing itu melahapnya...

perasaanku. ah..enyah sajalah..!!!

Bukan siapa-siapa

Aku (bukan) lelakimu,
(jangan) buka lebar - lebar hatimu.

kamu (bukan) perempuanku,
(berhenti) bermain-main dengan hatiku.

antara salah mengartikan kebaikanmu, atau memberiku harapan. entah..

Selasa, Maret 17, 2009

Kusimpan hatiku dalam lemari

Malam ini,
kusimpan hati-ku rapat-rapat dalam lemari.

(merah, berdetak dan terbungkus sarung)

biarkan aku tidur dengan dada menganga saja.
agar setiap mimpi-ku tentangmu,
berhenti membuatku berdebar - debar.

cemburu. dan itu mengganggu sekali.

Jumat, Maret 13, 2009

Pencuri

Empat kali kamu datang diam-diam ke mimpiku minggu ini.

sigh..,
dasar pencuri...!!!


Hatiku berlubang-lubang

Hatiku berlubang-lubang,
ulat-ulat rindu memakannya setiap hari.

Kamis, Maret 12, 2009

Purnama

Elok nian bulan malam ini.
cantiknya bersinar di antara kemilau bintang,
memancar hingga ke tepi-tepi langit.
meninggalkan perempuan cemburu di bawah sinarnya.

sungguh, kali ini aku terpikat.
meski mungkin dia bersolek bukan untuk-ku...

ym. konsultasi hati...;p

Jumat, Maret 06, 2009

Tiba-tiba malam

Tiba-tiba malam.
angin berdesir lembut dan datang menghampiriku.
berbisik padaku ia tiga sajak pendek,
tentang bulan yang cemburu.
tentang embun yang bersenandung.
tentang lelaki yang terbuai ilusi.

tiba-tiba malam.
angin berdesir lembut dan beranjak pergi.
pelan-pelan, kubayangkan wajahmu di antara tiga sajak itu...

10.53. facebook.

Rabu, Maret 04, 2009

Hujan yang berisik

Berisik benar hujan sore ini.
suaranya memekakkan telinga.
jatuh berdentum di atas atap dan liar menghantam bumi.

sudah kututup semua pintu dan celah jendela,
bahkan kulinting kapas untuk munyumbat telinga.
tapi suaranya masih mengalir di sela-sela angin memelukku.

biasanya aku nikmati hujan,
aku nikmati bersetubuh dan orgasme bersama-nya.
tapi sore ini dia mengganggu sekali,
tiada romansa, hanya butir pucat
meludahiku bertubi-tubi

hujan yang berisik, adakah kamu cemburu...???

untuk perempuan yang menyebutku tidak pernah jelas

Senin, Maret 02, 2009

Yogyakarta

Hentakan sepatu kuda,
dan deru mesin motor di sisinya.

peluh lelaki mengayuh becak,
dan senyum wanita separuh baya.

gagahnya wibawa keraton,
dan keramahan para abdi dalem.

kesederhanaan budaya,
dan kokohnya batu candimu.

kecantikan putri-putri ningrat,
dan pesona puncak merapi.

derit karat laju sepeda tua,
dan aroma tembakau linting.

lezatnya nasi kucing,
dan manisnya rendaman sayur nangka.

alur canting pada jarik batik,
dan lekuk tubuh gadis-gadis jawa.

pesona cinta pertama,
dan degup ciuman melepas malam.

untuk rindu pada nikmatnya jatuh hati,
dan kenangan tak terungkap setelahnya.

Yogyakarta,
separuh hatiku kutitipkan padamu...

Yogyakarta. hot water bath tub, room 323. dan lumpia yang akhirnya tak sempat terjamah.

Mata Dewi (2)

Sepasang mata,
dalam balutan kelopak sutra.
menatap teduh,
membuyarkan kata.

entahlah itu perangkap,
tapi aku rindu, lalu jatuh hati.
pada seluruh lekuk tubuh manusiawi-mu,
pada guratan-guratan yang dititipkan pada-mu,
dan sepasang mata yang kucari sepanjang malam.

karena itu aku rindu, lalu jatuh hati.

untuk sepasang mata,
yang membuatku harus mengiba,
yang membuatku terus jadi lelaki cengeng...

Yogyakarta, February 2009.