Selasa, Januari 26, 2010

Sehabis hujan (2)

Angin lewat,
kata pergi.
tak ada lagi suara.

tanah basah dan jejak rindu,
tunggu menguap.
sampai nanti.

titik air di ujung daun,
jatuh malu-malu.
tak rela berpisah.

wajahmu semburat bulan,
pelan-pelan meninggi.

sehabis hujan,
sepertinya aku sudah tidak punya apa-apa lagi.

Selasa, Januari 19, 2010

Di negeri badut

Di negeri badut,
badut-badut berpolitik.
mereka berjas dan berkelakar menggelitik.

di negeri badut,
badut-badut sok patriotis.
berteriak-teriak tentang kebenaran tapi pesimis

di negeri badut,
badut-badut bersandiwara.
sebentar lawan, sebentar kawan. serupa opera.

di negeri badut,
badut-badut makan hingga gendut.
lalu mereka rapat, sambil megang perut.

di negeri badut,
badut-badut berkolusi.
kasak kusuk, mereka senyum dalam ilusi.

di negeri badut,
badut-badut korupsi.
catut sana, catut sini. yang penting kantung terisi.

di negeri badut,
badut-badut berlomba jadi dermawan.
memberi sedikit, tapi nama musti terpampang.

di negeri badut,
badut-badut berjudi.
tidak takut masuk bui, karena penegak hukum teman sendiri.

di negeri badut,
badut-badut kebal hukum.
mereka melenggang dengan senyum terkulum.

di negeri badut,
badut-badut pesta pora.
goyang kiri goyang kanan, mereka lupa dosa.

di negeri badut,
badut-badut bernyanyi.
syalala..la..la..la, tetap saja sunyi.

di negeri badut,
badut-badut jadi pemimpin.
asal tunjuk asal perintah, tapi tutup kuping.

di negeri badut,
badut-badut kadut.
Nafas mereka bau kentut...

bruuuutttttt.......!!!