Senin, April 27, 2009

Ilalang-ilalang

Ilalang-ilalang terbang,
setiap helai-mu bergoyang.
ada luka tersayat pada kulit halus,
mereka tidak pernah urus.

ilalang-ilalang membentang,
hijau-mu sepanjang mata memandang.
sembunyi dalam lipatan angin seorang diri,
nanti kubawa kekasih ke sini.

ilalang-ilalang, jangan dulu hilang...

ubud. menjelang sore

Rabu, April 15, 2009

Ritus tubuh

Pada malam-malam belakangan,
tubuhku sering menari-nari sendiri.
trance..!!!
dalam kepulan asap kemenyan,

dan telanjang.

lewat nadi yang tersayat silet,
kualirkan darah perlahan.
meninggalkan luka menganga seruas jari,
dan perih.
ritual ini memang harus ada darah tercecer,
untuk menebus karma dan mengikat sumpah.

semuanya bau anyir.


keringatku kemudian jadi sungai,
beranak pinak.
lewat gerak tubuh yang semakin liar,
ia nanar lalu bernanah.

di luar, gelap tambah gelap,
asap tambah pekat.
tapi ruh tak juga kembali.

begini kutasbihkan cinta pada anak-anak hawa,
ritus tubuh, purnama kesekian...

( te-ri-ma-ka-sih )

Kamis, April 09, 2009

Nanti

aku ingin menulis,
satu sajak atau puisi atau apalah,
tentang aku,
tentang kamu,
tanpa dia.

nanti...

Minggu, April 05, 2009

Air mataku tak bisa mengalir lewat mataku

Air mataku tak bisa mengalir lewat mataku,
padahal aku ingin sekali menangis.
terisak di tengah malam,
terkulai di antara bintang.

air mataku tak bisa mengalir lewat mataku,
padahal aku lega sekali setelahnya.
seperti bercinta di bawah bulan,
terhempas di antara ilalang.

aku ingin sekali air mataku.
mungkin ia habis,
mungkin ia mengalir lewat matamu.

air mataku tak bisa mengalir lewat mataku,
padahal aku rindu sekali kamu...