Senin, Oktober 25, 2010

Rinduku pada gerimis

Dan aku jadi rindu pada gerimis hujan,
yang jatuh satu per satu,
di sudut senja.

aroma tanah basah,
bunga-bunga akasia yang berserakan,
lalu dingin angin setelahnya.

dan aku jadi rindu pada gerimis hujan,
yang jatuh satu per satu,
berima cerita di antara teguk minuman hangat,
tawa yang mendera,
dan langit yang semakin gelap.

aku rindu pada gerimis itu,
yang jatuh satu per satu,
jauh ke dasar hati...

untuk jambul

Selasa, Oktober 19, 2010

Dua nama depan

Dua nama depan itu membatasi ruang gerak hatimu terhadapku.
tak ada sesal, karena tak ada yang minta.
jadi biarkan saja mengalir karena darah asalmu memang demikian.

Dua nama depan itu membuat jarak antara rasa satu dan yang lainnya semakin jauh.
tak pernah bisa menyeluruh, karena tak ada yang berani penuh.
jadi biarkan saja melekat karena garismu sudah dipilih demikian.

Dua nama depan itu sesungguhnya sudah bicara dari awal,
bahwa tak ada yang bisa sembarangan meminang dan jatuh hati,
hanya saja dari pertama logika dan naluriku tak pernah bisa kompromi.

*gusti ayu

Rabu, Oktober 06, 2010

Pagi

Pagi yang dingin hati yang beku,
hujan panjang,
angin menderu.

saya menangis semalam dalam bayanganmu.

sesak.

Hari biru

Biar hari ini jadi biru,
buang kelabu,
dan biarkan bunga tersenyum.

biar hari ini jadi biru,
lalu rindu,
dan rumput akan bernyanyi untukmu.

biar hari ini jadi biru,
sebiru-birunya biru,
yang menarikku hingga ke lanskap mata birumu...


Semoga keliru

Semoga bayanganku tentang kalian yang bercumbu adalah keliru,
seperti fatamorgana telaga di tengah padang pasir.

semoga bayanganku tentang kalian yang berbicara hati juga salah,
seperti siulan angin yang melewati celah-celah gua.

semoga bayanganku tentang kalian,
tidak tercemar pikiran-pikiran dusta.

semoga kalian tidak demikian di belakangku.

untuk beby, kalau saudara harusnya tak ciuman.

Selasa, Oktober 05, 2010

Cemburu. Dorr..!!!

Dorr..!!! dorr..!!! dorr..!!!

semoga dia tidak punya kawan laki-laki.

pak polisi, lapor,
saya cemburu..!

dorr..!!!

Jumat, Oktober 01, 2010

Darah

Mengucur darah deras sekali,
dari leherku yang kutusuk sendiri.

pisau tajam itu masih berkilat-kilat,
ada ceceran darah di sekitarnya,
tersenyum-senyum dia,
melirik pada urat nadiku...